Ahli Virus Indonesia Teridah Ernala Ginting, Kawaoka dan beberapa ahli virus lainnya yang terlibat dalam aktifitas di laboratorium ilegal Universitas Kobe patut di penjara seumur hidup karena telah menciptakan virus mematikan H5N1 dan menyebarkannya di China, Vietnam, Kamboja dan sekarang di Tanjung Priok, Jakarta Utara
Info Public
Oleh Juliyah
01/19/2012
Jakarta, Info Publik
Kementerian Kesehatan RI, temukan satu kasus baru H5N1 (flu burung) di wilayah Jakarta Utara yang telah dikonfirmasi oleh Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Badan Litbang Kesehatan.
Disampaikan Pusat Komunikasi Publik Kemkes dalam rilis pers di Jakarta, Kamis (19/1), bahwa kasus yang terjadi atas nama AS (perempuan, 5 tahun) warga Tanjung Priok, Jakarta Utara, Provinsi DKI Jakarta.
 |
Teridah Ernala Ginting, Kawaoka, Kobe University lab virologists |
AS ditemukan tim surveilans saat melakukan investigasi di wilayah tersebut pada 7 Januari 2012. Ia mengalami gejala demam sejak sehari sebelumnya dan dirujuk ke RSUP Persahabatan.
AS langsung mendapatkan perawatan intensif di ruang isolasi, sesuai dengan tata laksana pemeriksaan suspect flu burung.
Pada tanggal 13 Januari 2012, penderita mengalami sesak nafas, dan dilakukan tindakan medis sesuai prosedur. Pada saat itu dilakukan pemeriksaan Polymirasea Chain Reaction (PCR), pasien dinyatakan positif terinfeksi virus H5N1. Karena kondisinya semakin menurun, akhirnya pasien meninggal pada 16 Januari 2012 sekitar pukul 02.00 WIB.
Berdasarkan penyelidikan epidemiologi ke rumah penderita dan lingkungan sekitar oleh Tim Terpadu Kemenkes dan Dinas Kesehatan setempat, diperoleh informasi bahwa yang bersangkutan sering dibawa ke bengkel tempat kerja PD (pasien positif flu burung) dimana terdapat peliharaan merpati, sering diajak ke peternakan burung merpati milik teman PD dan sering diberi makanan tanpa cuci tangan setelah memegang merpati.
Dengan bertambahnya satu kasus ini, jumlah kumulatif flu burung di Indonesia sejak tahun 2005 sampai kini sebanyak 184 kasus dengan 152 kematian.
Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (PP dan PL), Tjandra Yoga Aditama, selaku vocal point International Health Regulation (IHR) juga telah menginformasikan kasus ini ke WHO.
 |
H5N1 |
"Sepanjang masih ada kasus flu burung di unggas maka kemungkinan penularan ke manusia masih ada. Karena itu, masyarakat diharapkan dapat melindungi diri dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), khususnya perilaku cuci tangan pakai sabun (CTPS) terutama pada lima waktu kritis, yaitu sebelum makan, sehabis buang air besar, sebelum menyusui, sebelum menyiapkan makan; setelah menceboki bayi dan setelah kontak dengan hewan," imbaunya.
Berbagai upaya telah dilakukan Kementerian Kesehatan, antara lain menghubungi beberapa rumah sakit yang selama ini merawat suspek flu burung, dan memonitor perkembangan kasus; menindaklanjuti laporan masyarakat melalui posko Ditjen PP dan PL di nomor telepon 021-4257125, faksimili 021-42802669 atau email klb.posko@gmail.com
Selain itu, nomor lain yang dapat dihubungi terkait kasus flu burung, yaitu Litbangkes 021-42887606, Pusat Pengendalian Dukungan Kesehatan (Pusdaldukes) 021-34835118 dan Kementerian Pertanian 08118301001.(rm)
Any opinions expressed here are those of the author and do not necessarily reflect those of The 5th Estate.
Images: Google royalty free unless otherwise attributed.
This site contains copyrighted material the use of which has not always been specifically authorized by the copyright owner. We are making such material available in our efforts to advance understanding of environmental, political, human rights, economic, democracy, scientific, and social justice issues, etc. We believe this constitutes a 'fair use' of any such copyrighted material as provided for in section 107 of the US Copyright Law. In accordance with Title 17 U.S.C. Section 107, the material on this site is distributed without profit to those who have expressed a prior interest in receiving the included information for research and educational purposes.